Total Fertility Rate (TFR)

Kependudukan 28 Agustus 2024 18:15:49

-

Angka Kelahiran Total atau Total Fertility Rate (TFR) Aceh adalah ukuran statistik yang digunakan untuk menggambarkan rata-rata jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan selama usia reproduktifnya (biasanya dianggap antara 15 hingga 49 tahun), dalam suatu populasi tertentu pada suatu periode waktu tertentu. 

Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2020, Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) di Indonesia mencapai 2,10. Ini berarti bahwa rata-rata perempuan Indonesia (usia 15-49 tahun) memiliki 2-3 anak selama masa suburnya. TFR di Indonesia telah jauh berkurang dibandingkan pada 1960, yang sebesar 5,67. 

Angka kelahiran total di Aceh telah menurun dalam 5 dekade terakhir. Pada tahun 1971, Angka Kelahiran Total Provinsi Aceh sebesar 6.27 persen, yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 6 sampai 7 anak selama masa reproduksinya.Sedangkan pada tahun 2020, Angka Kelahiran Total provinsi Aceh sebesar 2.42 persen, yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 2 sampai 3 anak selama masa reproduksinya. Adapun proyeksi Angka Kelahiran Total untuk tahun 2030 hasil proyeksi sensus penduduk tahun 2020 yaitu sebesar 2.25 persen, yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 2 sampai 3 anak selama masa reproduksinya.

Hasil sensus penduduk provinsi Aceh tahun 2020, kabupaten/kota yang memiliki Angka Kelahiran Total tertinggi yaitu kota Subulussalam dengan TFR sebesar 3.13, yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 3 sampai 4 anak selama masa reproduksinya. Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki Angka Kelahiran Total terendah yaitu kota Banda Aceh dengan TFR sebesar 2.04, yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 2 sampai 3 anak selama masa reproduksinya.

Berbicara mengenai TFR tentunya tidak jauh dari berbagai topik yang dapat mempengaruhi TFR. Ketersediaan dan penggunaan alat kontrasepsi membuka akses yang lebih baik dan memungkinkan pasangan untuk mengatur jumlah anak yang mereka inginkan. Biaya hidup yang tinggi, terutama di daerah perkotaan, membuat keluarga cenderung memiliki lebih sedikit anak. Perempuan yang lebih berpendidikan juga cenderung memiliki TFR yang lebih rendah karena pendidikan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, pilihan keluarga berencana, dan sering kali menyebabkan penundaan dalam pernikahan dan kelahiran anak.

Penurunan Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Kelahiran Total dapat membawa berbagai pengaruh, baik positif maupun negatif. Dengan TFR yang lebih rendah, perempuan cenderung memiliki lebih banyak waktu untuk terlibat dalam angkatan kerja yang dapat meningkatkan produktivitas ekonomi. Menurunnya angka TFR juga dapat menyebabkan keluarga dapat memberikan perhatian dan sumber daya yang lebih baik untuk setiap anak yang lahir, dan keluarga inti yang kecil dapat mempengaruhi pola asuh anak. Namun, angka TFR yang rendah dapat menyebabkan pertumbuhan penduduk yang lebih lambat sehingga menjadi tantangan besar bagi ekonomi dan layanan sosial serta proporsi orang tua meningkat yang dapat mempengaruhi keseimbangan demografis. 


Sumber: Total Fertility Rate (TFR) Aceh

Rekomendasi
recommendation

Indeks Desa Membangun (IDM) Aceh 2023

Pemerintahan
recommendation

Indeks Kualitas Udara (IKU) Aceh 2023

Lingkungan
recommendation

Nilai Tukar Nelayan (NTN) 2023

Pangan.