Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Aceh 2023

Pangan. 29 Agustus 2024 16:04:09

-

Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kemampuan tukar ikan hasil budidaya terhadap barang/jasa yang diperlukan untuk kebutuhan produksi maupun kebutuhan konsumsi rumah tangga. Secara definitif, Nilai Tukar Pembudidaya ikan (NTPi) adalah rasio antara indeks harga yang diterima pembudidaya ikan (It) dengan indeks harga yang dibayar pembudidaya ikan (Ib) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Pada tahun 2023, Nilai Tukar Pembudidaya ikan (NTPi) Provinsi Aceh menempati urutan pertama tertinggi di Pulau Sumatera dan urutan kedua tertinggi di Indonesia setelah Sulawesi Tenggara. Nilai Tukar Pembudidaya ikan (NTPi) di Provinsi Aceh juga mengalami kenaikan setiap tahunnya. Nilai Tukar Pembudidaya ikan (NTPi) pada tahun 2022 mencapai sebesar 105,94, angka ini naik sebanyak 6,24 persen pada tahun 2023 menjadi 112,55. Selama tahun 2023, NTPi tertinggi berada pada bulan Agustus yaitu sebesar 115,55 dan terendah berada pada bulan Desember yaitu sebesar 108,92.

Kenaikan Nilai Tukar Pembudidaya ikan (NTPi) pada tahun 2023 disebabkan karena peningkatan margin keuntungan penjualan ikan juga disertai peningkatan volume produksi. Selain itu, juga dipicu dari bibit/benih dan pakan. Dua komponen ini yang cukup berpengaruh dan telah diintervensi pemerintah dalam bentuk bantuan pada klaster perikanan budidaya unggulan. Tingkat kesejahteraan pembudidaya ikan cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan tahun 2023 berada di atas 100. Dalam kondisi saat ini yang dapat dilakukan guna menjaga indeks NTPi adalah menjaga produktivitas pembudidaya sekaligus menjaga harga komoditas ditingkat pembudidaya tidak turun atau bahkan bisa naik dan menekan biaya yang di keluarkan oleh pembudidaya.

Penyebab terus membaiknya nilai NTPi ini salah satunya disebabkan oleh kebijakan bantuan pemerintah dalam mendukung pelaku usaha perikanan budidaya untuk menerapkan teknologi secara optimal dalam proses produksi dan usaha budidaya ikan. Hal tersebut dijabarkan dalam bentuk seperti bantuan pakan yang dapat meminimalisir pengeluaran sistem budidaya, penerapan sistem bioflok untuk pengoptimalan lahan, pakan dan kuantitas hasil panen, bantuan benih dan induk unggul untuk memastikan ikan hasil budidaya berkembang baik dan tahan penyakit, bantuan prasarana dan kebijakan lainnya yang menjadi pemicu naiknya harga jual ikan budidaya dan menekan biaya produksi perikanan budidaya. 

Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh terus berupaya meningkatkan Nilai Tukar Pembudidaya ikan (NTPi), melalui pelaksanaan kebijakan yang bersifat afirmatif dan pemberian bantuan pemerintah sebagai salah satu stimulan bagi para pembudidaya serta memperluas akses permodalan bagi usaha budidaya diantaranya melalui (a) bantuan benih unggul (b) pengembangan pakan mandiri melalui penyediaan mesin pellet, dan pembinaan kepembudidaya dan memperbanyak percontohan untuk budidaya pakan mandiri seperti cacing darah, cacing sutra yang diharapkan dapat mengurangi biaya penggunaan pakan; (c) pengembangan teknologi bioflok untuk menekan Food Convertion Ratio/FCR guna meningkatkan efisiensi pakan dan produktivitas perikanan budidaya.


Sumber: Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

Rekomendasi
recommendation

Jumlah Kematian Ibu menurut Penyebabnya

Kesehatan
recommendation

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Aceh 2022

Tenaga Kerja
recommendation

Indeks Perlindungan Anak (IPA) Aceh 2022

Kependudukan